Skip to content

Selamat datang di SMA NEGERI 1 BONJOL | Koto Kaciak Kumpulan Kecamatan Bonjol Kabupaten Pasaman, Kode POS 26381

smansatubonjol@gmail.comsmansatubonjol@gmail.com +6281266135011+6281266135011
Facebook Instagram Youtube
SMA NEGERI 1 BONJOL

SMA NEGERI 1 BONJOL

Koto Kaciak Kumpulan Kecamatan Bonjol Kabupaten Pasaman

  • Beranda
  • Sekilas
  • Berita
  • Sekolah
    • Visi dan Misi
    • Kepala Sekolah
    • Tenaga Pendidik
    • Tenaga Kependidikan
    • Peserta Didik
    • Pengaduan
  • PPDB
  • Pengumuman
Close Menu
MapMap

Peserta didik

Memahami Makna Siswa, Murid, Pelajar dan Mahasiswa

Uraian
Makna dan Sikap
Uraian

Kita sering mendengar istilah “siswa”, “mahasiswa, “murid”, dan “peserta didik”. Kadang penyebutannya pun sering rancu. Misalnya begini, ada yang menyebut anak sekolah dengan sebutan “para siswa” tapi giliran menyebut para orangtua, mereka menyebut “orangtua murid”, bukan “orangtua siswa”. Mana yang benar, siswa atau murid? Untuk menjawabnya,  coba untuk mencari akar katanya.

Kata “siswa” berakar dari bahasa Sanskerta “siya” yang artinya, “apapun yang Anda katakan, saya menerimanya”. Jadi, di dalam istilah “siswa” terkandung makna kepatuhan kepada sang guru.

Lalu, kita mengenal istilah “mahasiswa”. Kata “maha” dalam bahasa Sanskerta sendiri punya arti “agung” (great). Mungkin maksud dari kata “mahasiswa” adalah “siswa yang agung”. Letak keagungannya mungkin adalah pada tataran pikir dan norma. Dari pemberian istilah ini terkandung harapan bahwa seorang siswa di Perguruan “tinggi” diharapkan “tinggi” pula ilmu dan moralnya.

Nah, sekarang bagaimana dengan kata “murid”?  Kata “murid” berasal dari bahasa Arab yang berarti “seseorang yang berkomitmen” dan akarnya berasal dari kata “keinginan yang kuat dari dalam diri” atau “willpower“. Jadi, seorang murid selalu memiliki keinginan kuat dalam dirinya untuk selalu belajar.

Dalam perkembangan selanjutnya, pemerintah menggunakan kata “peserta didik”. diduga istilah ini digunakan oleh pemerintah untuk mengidentifikasi masyarakat yang belajar. Misalnya di sekolah formal, informal. Istilah “peserta didik”  mengacu pada anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran pada jalur pendidikan baik pendidikan informal, pendidikan formal maupun pendidikan nonformal, pada jenjang pendidikan dan jenis pendidikan tertentu.  Maksudnya, istilah “peserta didik” adalah untuk siapapun.

Cakupan makna “peserta didik” sangat luas, yaitu bagi siapapun persona yang belajar di manapun. Siswa, murid, dan mahasiswa adalah peserta didik. Bahkan taruna, santri, atau seminaris pun adalah peserta didik. Jika saya memberikan les di rumah, anak-anak yang datang belajar pun bisa saya sebut sebagai peserta didik saya.

Jadi, sesungguhnya setiap anak yang bersekolah disebut siswa atau murid adalah sebuah kebebasan penggunaan kata dan makna. Hanya saja, dalam pemakaiannya semestinya konsisten. Jika menggunakan kata “murid” maka menggunakan pula istilah “orangtua murid”, tetapi jika menggunakan kata “siswa” maka menggunakan istilah “orangtua siswa”.

Makna dan Sikap

Dengan mengetahui akar katanya, sekarang kita bahas bagaimana kata di atas maknanya menyempit atau meluas seiring dengan kepentingan kita untuk memakai kata tersebut. Misalnya, kata “siswa” maknanya dianggap sama dengan “murid” dalam KBBI. Bahkan, KBBI mencatat, pada umumnya kata “siswa” mengacu pada “murid SD atau SMP/SMA”.  Sedangkan, kata “murid” di KBBI setara dengan “peserta didik”, yaitu anak yang belajar.

Izinkan saya berpendapat agak berbeda. Bisa kita bayangkan, jika makna asal yang kita pakai, yaitu “apapun yang Anda katakan, saya ikut”, tentu saja sudah tidak relevan lagi. Sebab, sekarang ini misalnya anak SMP atau SMA, lebih percaya pada Google dibandingkan dengan ucapan gurunya di kelas. Mungkin sebenarnya kata “siswa” jadi sangat tepat dipakai oleh peserta didik di TK di saat mereka selalu “percaya apapun yang dikatakan oleh guru”.

Dan mungkin juga, harusnya siswa SMP dan SMA menjadi seorang “murid” sesuai akar katanya, yaitu “memiliki keinginan yang sangat kuat untuk balajar”.  Karena, pengalaman dan sharing dari banyak guru, banyak siswa SMP dan SMA kita sekarang ini kehilangan motivasi belajar dan kegigihan dalam belajar.

Jika saya boleh kembali lagi ke akar katanya, maka agaknya istilah paling tepat untuk menyebut peserta didik di lembaga formal adalah “siswa” untuk anak TK, karena mereka selalu percaya yang dikatakan guru.

Sedangkan SD sampai dengan SMA saya lebih suka istilah “murid” karena di sanalah mereka harus memiliki keinginan kuat dari dalam diri untuk belajar. Dan, di tingkat universitas saya sangat suka istilah “mahasiswa”, yaitu insan yang berpengetahuan dan bermoral tinggi.

View
Pengumuman Kelulusan
Pengumuman kelulusan kelas XII tahun 2021/2022 akan diumumkan pada tanggal 05 Mei 2022 pukul 18.00 WIB
Pengumuman kelulusan kelas XII tahun 2021/2022
Lihat
Surat Edaran Kepala Sekolah
Lihat
Postingan terbaru
  • Memperingati Hari Pendidikan Nasional Tahun 2022
  • Pelaksanaan ANBK Hari ke-2
  • Pelaksanaan ANBK Hari Pertama
  • Sosialisasi Pelaksanaan Survei Lingkungan Belajar dan Teknis Pengawasan ANBK
  • Pelaksanaan Vaksinasi Bagi Peserta Didik
Komentar terbaru
  1. Dewi Kelana on Pelaksanaan ANBK Hari ke-2
  2. Anton on Pelaksanaan Vaksinasi Bagi Peserta Didik
Categories
  • Berita
Archives
  • May 2022
  • September 2021
Agenda

Current Month

may, 2022

Multi Advance WordPress Theme Copyright © 2022 SMA NEGERI 1 BONJOL. All Rights Reserved by Pengelola Website SMA NEGERI 1 BONJOL

error

Silahkan Follow, Kunjungi dan Like Website SMAN 1 BONJOL

  • RSS
  • Follow by Email
  • Facebook
    fb-share-icon
  • YouTube
  • LinkedIn
    Share
  • Instagram
  • Telegram
  • WhatsApp
RSS
Follow by Email
Facebook
fb-share-icon
YouTube
LinkedIn
Share
Instagram
Telegram
WhatsApp
X